Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Memelihara Ayam Hutan Hasil Tangkapan

cara memelihara ayam hutan tangkapan termasuk hal yang cukup sulit dilakukan, karena ayam hutan mempunyai perangai atau sifat bawaan yang liar, mudah stress, takut dengan dunia luar. Ayam hutan tangkapan mempunyai habitat atau ligkungan hidup di dalam hutan atau pinggiran hutan disekitar perkampungan atau desa.

Cara menjinakkan ayam hutan liar hasil tangkapan 


Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa ayam hutan pada dasarnya liar, maka sejinak apapun ayam hutan yang telah kita pelihara akan muncul sifat aslinya, yaitu saat ayam dalam keadaan kaget, tidak nyaman atau pun ayam sedang galau.

Apalagi kalau ayam yang kita pelihara merupakan hasil tangkapan yang belum jinak, begitu masuk kandang, ayam hutan liar akan langsung pontang-panting tidak menentu dan dapat dipastikan kepalanya akan terluka dan berdarah-darah. Oleh karena itu ada beberapa tips yang kita lakukan untuk menjinakkan ayam hutan liar, yaitu :

  • Siapkan kandang atau sangkar, pakan, dan minuman ayam hutan tangkapan.Makanan terdiri dari jagung, gabah, dan BR. Boleh juga sediakan pepaya matang sebagai pengganti air minum agar ayam tidak pilek, karena ayam yang amat kehausan sering minum dengan memasukkan seluruh paruh ke dalam air hingga masuk hidung dan berakibat pilek. Jangan lupa, lengkapi kandang dengan goni atau busa di bagian atasnya dan selubung kain atau koran disekeliling sangkar.
  • Sangkar ini dapat kita pakai juga untuk menaruh ayam hutan jinak yang habis menjalani perjalanan atau pergantian pemilik. tujuannya adalah untuk melindunig kepala agar tidak berdarah darah karena menabrak atap maupun jeruji. Tanpa sangkar ini, ayam hutan akan terluka kepalnya, stress dan biasanya berakhir dengan kematian.
  • Masukkan ayam hutan liar hasil tangkapan ke dalam sangkar dan taruh ditempat yang sepi agar beradaptasi secara perlahan dan mau makan untuk memulihkan staminanya dulu. Perlu diingat makanan sebaiknya cukup untuk dua hari agar ayam hutan tidak terganggu. Anda tidak perlu takut jika bulu rusak, kelak akan tumbuh lagi bulu yang indah bila sudah jinak. Yang terpenting adalah kepala jangan sampai hancur karena benturan yang bertubi-tubi.
  • Selanjutnya setelah bertahan sekitar 1-2 minggu, saatnya masa penjinakan. masa penjinakan perlu kesabaran dan keuletan. Setiap pagi, mandikan ayam hutan dengan semprot sprayer, selanjutnya diguyur hingga basah kuyup dan tidak pontang-panting lagi. Ganti pakan dan air minum setiap hari, usahakan dalam mengganti makan dan minum dari atas agar ayam tidak melompat-lompat. Jadianda perlu membuat pintu dari atas sangkar.  
  • tempatkan kandang di tempat lalulalang keluarga anda sambil dijemur, agar ayam terbiasa dengn lingkungan, setelah mulai mengering pindah ditempat teduh namun tempat lalu lalang juga. Biasanya 5 hari sudah tidak nglabrak-nglabrak lagi. Usahakan secara bertahap agar ayam mau makan voer/Br saja. Caranya kurangi campuran jagung atau gabah, dan tambah porsi jumlah voer.
  • Seringlah diberi jangkrik degan lidi atau serangga lain. Awalnya dengan lidi panjang, selanjutnya kurangi panjang lidi hingga akhirnya ayam terbiasa makan dari tangan kita.Ada kalanya ayam tidak tertarik, maka buatlah ayam kelaparan dulu sehingga terpaksa mau makan dari tangan kita.

Dalam proses penjinakan sebaiknya ayam masih berumur dibawah 6 bulan, karena usia diatas 6 bulan cukup sulit dijinakkan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memelihara yam hutan agar tetap sehat, karena perlu diketahui bahwa ayam hutan mudah sekali stress  jika belum mengetahui karakter ayam tersebut.

Dan di bawah ini adalah cara mengatasi dan merawat ayam hutan :

Membawa Ayam hutan

Saat baru di tangkap ayam hutan di usahakan membawanya dengan tempat yang tertutup rapat dan kaki ayam di usahakan di ikat, karena ayam hutan saat baru tertangkap, ayam akan menjadi stres dan panik dan berusaha melarikan diri. oleh karena itu sayap dan kaki ayam di ikat atau di masukkan ke kain yang sudah di rancang khusus untuk membawa ayam hutan.


Kandang ayam hutan


Kandang ayam hutan sangat mempengaruhi tujuan kita dalam penangkaran ayam hutan, apakah itu jenis kandang pajangan, kandang tangkapan atau kandang penangkaran. Dalam hal ini saya akan menjelaskan tentang kandang penangkaran karena tujuan utamanya adalah ayam hutan dapat berkembang biak dengan cepat.

Untuk kandang sangat di sarankan kandang yang berukuran besar, tujuannya agar ayam lebih bebas bergerak walau tidak tertutup kemungkinan kandang berukuran kecil, minimal untuk kandang produksi ukuran 100 cm  x 100 cm x 150 cm namun dengan catatan untuk 1-2 minggu pertama kadang ayam di tutup dari pandangan ayam, tujuannya ayam tidak terlalu stres dan panik karena belum terbiasa dengan suasana yang baru, setelah beberapa minggu bagian kandang di buka perlahan atau bertahap hingga ayam sudah terbiasa dengan suasa dan stres berkurang.

kemudian situasi kandang di harapkan beralas tanah namun alas papan atau yang lain pun tidak masalah, karena ayam hutan biasanya mencari makan di tanah dan suka mengais-ngais tanah. dan jangan lupa pakan dan ketersediaan air harus di jaga.


Pakan ayam hutan


Untuk pakan ayam di berikan biji-bijian yang sudah biasa ayam hutan kosumsi. seperti padi, jagung, dan kacang-kacangan. tapi pada umumnya ayam hutan di berikan padi pun juga sudah mau namun makanan di tabur di lantai kandang karena ayam belum terbiasa dengan tempat makan, namun setelah terbiasa makan barulah di berikan tempat makanan. namun untuk minuman jangan sampai kering atau kurang karena ayam hutan rentan sekali dengan kematian.

Serta bisa juga kita memberi makanan tambahan lain yang kaya akan serat dan protein, baik itu sayuran ,rumputan atau buah-buahan serta beberapa jenis makanan bersumber dari makanan hewani. seperti jangkrik belalang, cacing, ulat, cercahan daging, dll.

Untuk pemberian pakan di harapkan di berikan skala besar atau siap stok dalam kandang ayam hutan terutama pakan bijian ini untuk kandang ayam produksi, tapi jika ingin ayam hutan merasa ketergantungan dengan pemilik boleh di berikan sedikit demi sedikit tiap harinya, dan untuk sayuran dan buahan serta makanan hewani boleh di berikan 3 x seminggu atau 1 minggu sekali ini bertujuan untuk mencukupi gizi pada ayam hutan serta memperkokoh kesehatan ayam hutan.

Penjodohan ayam hutan

Penjodohan ayam hutan merupakan hal yang sangat penting untuk memperbanyak keturunan dan ayam yang lebih jinak. pada umumnya penjodohan atau perkawinan ayam hutan termaksud gampang-gampang susah, karena terkadang ayam hutan agak memilih pasangan, namun itu bukan masalah besar. jika ingin memasukkan pasangan ayam masukkanlah saat malam hari atau suasana gelap karena ayam tidak terlalu stres dan takut. usahakan warna ayam tidak putih. namun jika ingin mendapatkan ayam hutan putih usahkan indukan putih di beri warna gelap dengan di wantek atau di beri pewarna. ini bertujuan agar ayam tidak takut. usahakan memilih indukan yang sudah pernah bertelur atau kualitas ayam di pilih yang pandai kawin, pandai mengeram, pandai membesarkan anak, dan juga tergantung ayam betina yang akan anda silangkan.

ada beberapa hal yang di perhatikan dalam persilangan ayam hutan. anakan generasi pertama persilangan ayam hutan asli dan ayam kampung atau keturunan maka sebutannya adalah F1, jika ayam hutan jantan x betina ayam kampung, maka anak ayam akan lebih jinak dan di sebut dengan ayam jurai, brugo atau ayam bekisar namun di tempat daerah tertentu sebutnya berbeda-beda. Sedangkan jika ayam kampung jantan x betina ayam hutan asli maka anakan akan menjadi sangat liar seperti ayam hutan.


Perawatan ayam hutan


Untuk perawatan ayam hutan jika ayam sakit di berikan obat, apabila kandang kotor maka kandang di bersihkan. makanan dan minuman harus terjaga. dan ayam sekali-kali di mandikan dengan cara di semprot atau di mandikan seperti ayam biasa. namun hal yang harus di ingat ayam hutan memang terkadang kelihatan jika sudah beberapa tahun di pelihara akan terlihat jinak. namun jangan pernah tertipu jika sempat di lepas di luar kandang maka ayam tak akan pernah kembali atau sulit di tangkap. yang jinak hanya keturunan ayam hutan, itupun tidak terlalu jinak.

Walaupun sebenarnya saya juga pernah melepas ayam hutan atau pun terlepas di sekitar pekarangan rumah yang wilayahnya lumayan luas namun sebuah perkebunan, dan ayam hutan yang lepas tersebut tetap terlihat di pekarangan rumah atau kembali pulang dan tidur di beberapa pohon yang ada di sekitar kandangnya. dan hal itu bukan kebetulan jinak atau apa-apa tapi kejadian ini sudah sering terjadi baik yang tidak sengaja ataupun sengaja. jadi kemungkinan ayam hutan di umbar dalam artian lepas tapi tidak masuk kekandang itu bisa terjadi namun wilayah rumah harus luas dalam artian perkebunan atau wilayah yang ada banyak pepohonan bukan di daerah padat penduduk.  karena saya memperhatikan ayam hutan yang lepas memang saat melihat orang tetap lari namun saat suasana sepi barulah dia kembali.

Dan juga ada tambahan perawatan yang sangat saya sarankan yaitu memberikan vaksin pada ayam hutan karena vaksin sangat berpengaruh besar dalam penangkaran ayam hutan. saya sempat berpikir ayam hutan itu sangat kuat daya tahan tubuhnya, ternyata itu sama sekali tidak benar. karena saya sudah melihat ayam hutan sangat rentan sekali terhadap kematian baik itu karena wabah penyakit ataupun stress. itupun terjadi pada ayam hutan yang hidup di hutan yang berdekatan dengan rumah penduduk yang saat terjadi wabah penyakit ayam dan ternyata ayam hutan pun punah oleh penyakit tersebut, ini saya sudah alami dan perhatikan di beberapa Lokasi Memikat ayam. namun yang jauh di pemungkiman penduduk memang ayam tsb masih aman dari wabah penyakit pembunuh ayam. oleh karena itu saya sangat menyarankan ayam hutan dalam penangkaran di berikan vaksin sesuai dengan prosedur dan waktu yang di tentukan.

Mempercepat ayam hutan kawin

Ini lah tahap yang paling di tunggu-tunggu oleh para peminat ayam hutan, yaitu mengawinkan ayam hutan untuk mendapatkan keturunannya. dengan bentuk dan kualitas tertentu yang di inginkan oleh peminat ayam hutan. ada yang di silangkan ayam hutan jantan dengan ayam betina berbagai varietas dan jenis juga ada yang melakukan sebaliknya menyilangkan ayam hutan betina dengan ayam jantan ayam berbagai varietas dan jenis. Kedengarannya sangat mudah tapi untuk mengawinkan ayam hutan di perlukan keterampilan khusus karena banyak orang menganggap remeh dalam mengawinkan ayam hutan untuk di silangkan dengan ayam jenis lain.

Kita dapat menemukan peminat ayam hutan yang mengeluh dan bahkan sering menemukan ayam hutan mereka mati sebelum mendapatkan keturunannya. sungguh ironis bukan ? padahal mendapatkan ayam hutan belum tentu murah dan bahkan kita harus mengeluarkan uang lebih untuk mendapakan ayam hutan. ini adalah hal-hal yang harus di perhatikan

  • makanan di berikan yang mengandung protein dan vitamin yang cukup. usahakan makanan yang di berikan memberikan efek penambah hormon yang menghasilakan sperma ayam banyak dan membuat libido ayam jadi tinggi. jenis makanan tersebut bisa berupa. serangga, cacing, ulat, juga berapa rumputan, juga makanan kosentrat berupa makanan laut.seperti udang kering, ataupun udang halus, namun jika sulit menemukannya. cukup makanan dari pabrikan yaitu makanan yang di jual dipasaran berupa makanan untuk ayam/puyuh bertelur.  makanan ini sangat ampuh untuk memperbanyak sperma ayam dan tingkat bertelur pada ayam. namun harus di perhatikan makanan ini harus di campur dengan makanan kesukaan ayam hutan tersebut. yaitu di campur seperti padi, jagung, kacang-kacang atau yang lainnya.. jika makanan tadi rutin di berikan maka ayam akan cepat kawin dan bertelur.
  • Kandang harus dijamin tertutup rapat dengan kain atau penutup khusus sebelum ayam hutan di masukkan ke dalam kandang. disiapkan tempat bertelur ayam seperti kotak, box, kardus, atau rumputan kering. ada hal yang harus di perhatikan jika betina adalah ayam hutan asli maka tempat bertelur di letakkan di tanah karena ayam hutan betina tidak biasa bertelur di kotak2 karena jiwanya liar maka harus dengan rumputan kering yang banyak. sedangkan jika betina ayam jenis rumahan. maka tempat bertelur tergantung keinginan anda sendiri , bisa di kotak atau di tanah. dan INGAT jika anda ingin mengembangkan ayam hutan jangan sering2 melihat kandang. karena ayam hutan akan merasa sangat terganggu. maka siapkanlah makanan yang cukup banyak dan kering untuk 1-2 minggu kedepan serta siapkan minuman yang banyak untuk 1-2 minggu ke depan. Namun usahakan stok makanan bisa lebih lama lagi bisa 1 bulan kedepan maka lebih baik.
  • Rumus beternak ayam hutan ialah semakin jauh dari keramain semakin jarang untuk di ganggu baik itu berupa ngintip-ngintip, kontak fisik, mengganggu kandang, suara ribut-ribut. atau sekedar melihat-lihat. maka jika terhindar dari hal tadi semakin cepat ayam hutan berkembang biak dan kawin, oleh karena itulah makanan dan minuman harus di siapkan dengan skala besar dengan tingkat protein dan kadar perangsang hormon yang tinggi juga makanan kering. hingga ayam merasa nyaman dan tidak ada gangguan. kecuali jika peminat ayam ingin memberikan makanan hidup berupa jangkrik, ulat-ulat, cacing atau belalang maka buatkan lobang kecil untuk bisa memasukkan makanannya..

2 komentar untuk "Cara Memelihara Ayam Hutan Hasil Tangkapan"

  1. Dekat rumahku belakang rumah banyak sekali tapi q tidak bisa menangkapnya

    BalasHapus